Monday 25th of November 2024
×

Bacaan Renungan PJJ Harian Sabtu 3 Februari 2024 : 2 Korintus 5:1 Tentang Tahta Pengadilan Kristus

Bacaan Renungan PJJ Harian Sabtu 3 Februari 2024 : 2 Korintus 5:1 Tentang Tahta Pengadilan Kristus

--

JEMBER - 2 Korintus 5:1 : Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.

Renungan hari ini merupakan analogi (penggambaran dengan memakai kiasan) rasul Paulus tentang jemaat sebagai tubuh manusia yang mendiami/tinggal (hidup) di dunia ini sebagai kemah dengan sifat sementara. Berhubung sifatnya sementara, kemah (dunia) ini sewaktu-waktu bisa dibongkar, yaitu pada saat kita meninggal.


Baca juga: Request Failed with Status Code 419 Artinya Apa? Kode Error yang Sering Muncul Saat Buka Website!

Baca juga: Sinopsis Build Up: Vocal Boy Group Survivor (2024) dan Daftar Kontestan, Variety Show Ajang Pencarian Vokal Terhebat

Namun, kita tidak perlu takut atau khawatir sebab Allah telah menyediakan sebuah tempat kediaman yang kekal bagi kita, yaitu tubuh yang mulia di Surga. Hal itu mestinya membuat kita bersukacita sebab selama kita masih di dunia ini, kita mengeluh karena banyaknya tekanan hidup.

Janji Allah ini bukanlah omong kosong atau sekadar hiburan, melainkan sesuatu yang pasti sebab Allah sudah memberikan jaminan-Nya, yaitu Roh Kudus yang diberikan kepada kita.

Rasul Paulus mengatakan bahwa “jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar” (ay. 1), maka Tuhan telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita. Yaitu suatu tempat kediaman yang kekal yang dibuat-Nya dengan tangan dan Firman-Nya.

Baca juga: Kabar Justin Bieber Sekarang Terupdate, Sembuh dari Ramsay Hunt hingga Perilisan Single Terbaru!

Dan yang tidak dibuat oleh tangan-tangan manusia (bnd. kt “mompo” ist adat Batak, artinya “acara memasukkan orang meninggal ke peti mati yang dalam hal ini dipahami sebagai menempati “rumah yang tidak dibuat oleh tangan manusia tu sendiri” artinya orang Batak aslinya sudah sepaham dengan paradigma rasul Paulus tentang maksud dunia yang bersifat sementara ini).

Bahwasannya kita tidak mungkin hidup di kemah (dunia) kita sementara ini untuk selamanya, itu pasti dan menjadi sebuah keniscayaan. Oleh karena itu, Rasul Paulus menasihati dan mengingatkan jemaat Korintus (dan kita kini) dan semua orang percaya dari generasi ke generasi, sementara masih/mendiami (hidup) di bumi.

Sumber:

UPDATE TERBARU