Sunday 6th of October 2024
×

Bacaan Renungan PJJ Harian Sabtu 3 Februari 2024 : 2 Korintus 5:1 Tentang Tahta Pengadilan Kristus

Bacaan Renungan PJJ Harian Sabtu 3 Februari 2024 : 2 Korintus 5:1 Tentang Tahta Pengadilan Kristus

--

Bahwasanya, agar hendaknya kita semua harus siap menghadap tahta pengadilan Kristus. Supaya setiap orang memperoleh segala sesuatu yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya di kemah sementara di bumi ini, baik hal itu baik ataupun jahat.

Sekaitan dengan hidup kita (manusia) yang bersifat sementara itu di kemah (dunia) ini:
a). Jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman yang kekal. Sejatinya, menurut Rasul Paulus, jemaat (orang-orang) di Korintus pada zaman itu (dan kita pada zaman ini dan semua orang percaya dari kurun ke kurun), sudah mengetahui bahwa kematian adalah sebuah keniscayaan.


Bahwa semua orang yang hidup di bawah kolong langit, tanpa kecuali, pasti akan kembali kepada-Nya pada waktu-Nya. Kita mengetahui bahwa apabila kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, maka kita tidak akan tinggal di sini, di bumi yang fana.

Baca juga: Cara Cek Penetapan NIP PPPK 2023 di MOLA BKN dengan Mudah, Siap Dilantik oleh Instansi Masing-masing

Baca juga: Siapa Sosok Risma Putri Bali yang Viral di Tiktok Sosial Media, Link Video Jadi Incaran Para Buaya!

Sebab Allah telah menyediakan bagi kita, suatu tempat kediaman yang abadi di sorga. Yaitu suatu tempat yang tidak ada ngengat dan karat. Suatu kediaman yang kekal. Suatu tempat yang diciptakan-Nya sendiri dengan tangan-Nya dan Firman-Nya. Suatu tempat tidak dibuat oleh tangan manusia. Perhatikan dan cetmati petikan kalimat, “ Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.”

b). Kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi. Bahwa selama kita tinggal/diam di dalam kemah (dunia) yang bersifat sementara ini. Secara tersurat dan tersirat, kita mengeluh oleh sebab penderitaan, aniaya, ancaman, penindasan dan intimidasi.

Kita mengeluh oleh karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita, di atas kemah kita di bumi yang sekarang ini. Sebab dengan begitu, maka kita berpakaian sorgawi dan tidak akan kedapatan telanjang.

c). Selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan. Baik secara eksplisit maupun implisit, Rasul Paulus mengingatkan kita semua bahwa selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan.

Kita mengeluh oleh karena banyaknya penderitaan, olok-olok, hinaan, ejekan, aniaya, ancanan, penindasan dan intimidasi, kita mengeluh oleh karena berbagai-bagai pencobaan. Kita rindu mengenakan pakaian sorgawi yang baru, dengan tanpa menanggalkan yang lama.

Agar supaya yang fana itu ditelan oleh kehidupan baru yang kekal, penuh sukacita dan damai sejahtera bersama Dia di Kerajaan Sorga.

Baca juga: Cara Beli Tiket Kapal Laut Surabaya Labuan Bajo Terupdate Februari 2024, Siapkan Budget Kalian!

d). Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hidup di tempat sorgawi dan DIa yang mengaruniakan Roh. Allah sudah mengaruniakan Roh Kudus-Nya kepada kita. Yaitu sebagai jaminan bahwasanya segala sesuatunya telah disediakan bagi kita dengan sempurna.

e). Karena itu, senantiasa hati kami tabah. Oleh karena itu, maka hatinya senantiasa tabah. Meskipun demikian, ia menyadari bahwa selama kita mendiami tubuh yang fana ini, kita masih jauh dari Tuhan. Maka, “yakinilah! Imanilah! Bahwa hidup kita ini adalah hidup karena percaya.” Hidup kita ini bukan karena melihat.

Sumber:

UPDATE TERBARU