Yudhistira ANM Massardi Meninggal Dunia, Sastrawan Indonesia yang Hasilkan Karya Cemerlang! Begini Profilnya
--
Baca juga: Antrian 1 UTBK Artinya Apa? Simak Penjelasan Untuk Memahami Arti dan Implikasinya
Karier di dunia kepenulisan dimulai saat menjadi redaktur majalah Le Laki (1976-1978).
Ia juga sempat bekerja sebagai wartawan majalah berita mingguan Tempo. Kehidupannya sebagai wartawan Tempo tidak berlangsung lama karena ia kemudian menjadi Redaktur Pelaksana sekaligus pendiri majalah berita Jakarta-Jakarta pada 1985-1987.
Kemudian pada 1988-1992, ia menjadi Redaktur Pelaksana Majalah Humor, kemudian pada tahun 1994-1998, ia sempat menjadi Redaktur Pelaksana di Majalah Gatra. Pada 1998-2001 Yudhistira sempat bekerja sebagai Pemimpin Umum Majalah Gatra.
Adapun sebelum masuk ke Majalah Gatra, sejatinya Yudhistira sempat beralih profesi dari dunia tulis ke dunia televisi.
Hal itu terjadi pada 1993-1994, di mana ia menjadi Script Supervisor/Executive Producer PT Indosiar Visual Mandiri (membangun News Division, Memimpin Local Drama Project).
Karya Yudhistira Massardi
Berbicara tentang Yudhistira ANM Massardi, tak lepas dari karya-karyanya yang banyak mendapat penghargaan. Diantaranya, novel Arjuna Mencari Cinta dinobatkan sebagai novel bacaan remaja terbaik tahun 1977 dari Yayasan Buku Utama.
Kemudian ada novel Mencoba Tidak Menyerah yang memenangkan sayembara dari DKJ tahun 1980.
Tak hanya novel, Naskah dramanya pun turut mendapatkan penghargaan, diantaranya Naskah dramanya Wot atawa lembatan (1977) dan Ke (1978) mendapat hadiah harapan dalam Sayembara Penulisan Naskah Drama DKJ.
Yudhistira juga mendapatkan penghargaan melalui Sajak Sikat Gigi. Di mana Sajak Sikat Gigi dinyatakan sebagai satu dari empat kumpulan sajak terbaik oleh Dewan Kesenian Jakarta.