Bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 17 Januari 2024 : Markus 1:40-45 Tentang Makna Iman Sejati
--
Dengan kepercayaan yang penuh, penderita kusta memiliki iman yang teguh dan sangat percaya bahwa kuasa Yesus dapat menyembuhkan penyakitnya yang mematikan tersebut.
Ketulusan hatinya tersebut tercermin pada saat ia memohon: Jika Engkau mau, Engkau dapat menyembuhkan aku. Dari kisah yang terjadi pada peristiwa ini, tidak hanya menunjukkan kuasa penyembuhan yang dimiliki Yesus, tetapi juga ingin memperlihatkan sisi lain dari iman yang sejati penderita kusta.
Hal tersebut tergambar dengan jelas, setelah disembuhkan, Yesus memerintahkan agar orang itu tidak memberi tahu pada siapa pun tentang kesembuhannya.
Tetapi pendeita kusta tersebut, justru tidak mengindahkan perintah Yesus, dan menceritakan dengan bebas tentang kesembuhannya. Apa yang dilakukan orang tersebut, merupakan tindakan yang mengungkapkan betapa sulitnya untuk merespons atas kasih dan kuasa penyembuhan Tuhan dengan ketaatan penuh.
Melalui kisah ini, lalu muncul pertanyaan refleksi untuk kita hari ini: Apakah kita juga memiliki iman yang teguh seperti orang kusta ini? Di mana pada saat kita menderita dan terdesak, kita akan memohon kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh?
Lalu apakah kita siap menjalani kehidupan dengan ketaatan dan kesadaran akan kehendak Tuhan setelah menerima berkat dan penyembuhan-Nya?
Sesungguhnya, iman yang sejati tidak hanya datang pada saat kita mengalami kesulitan, lalu berani datang dan menyampaikan permohonan kepada Tuhan.
Tetapi hendaknya juga miliki keterbukaan dan kesediaan diri kita untuk menaati kehendak-Nya setelah menerima berkat dan pertolongan-Nya.
Hal penting yang harus kita garis bawahi, adalah dari kisah ini telah mengingatkan kita bahwa iman yang sejati tidak hanya terletak pada permohonan kepada Tuhan di saat genting, tetapi juga dalam ketaatan dan kesadaran akan kehendak-Nya sepanjang hidup kita.
Semoga melalui bacaan Injil Markus 1:40-45 dan renungan hari ini, mengajak kita untuk kembali memiliki iman yang sejati. Semoga dari kisah dan peristiwa yang dialami penderita kusta, kita dapat mengambil hikmah dan meneladan sikap imannya yang memiliki iman yang teguh dalam permohonan kepada Tuhan.
Namun, hal yang penting untuk kita ingat juga, bahwa kita tetapi juga harus memiliki ketaatan dan kesadaran akan kehendak Tuhan dalam setiap langkah hidup kita.