Renungan Saat Teduh Kristen Sabtu, 6 Januari 2024 : Hati yang Gembira Adalah Ciri Iman yang Hidup - Yohanes 6:9
--
JEMBER - Kita hafal ayat ini, bukan? Ada nyanyiannya! Inilah soal sikap hati yang seringkali menjadi modal utama dalam mengatasi kesulitan, terutama kesehatan. Seorang pasien yang bersemangat tinggi akan lebih cepat sembuh daripada pasien yang murung dan patah semangat.
Oleh karena itu, kunjungan para kekasih dan sahabat sangat penting dalam meningkatkan harapan pasien. Pernah saya melawat seorang pasien yang telah mendapat perawatan dan pengobatan yang tepat namun kesehatan makin menurun.
Mengapa? Ternyata, si pasien sudah tidak ada gairah hidup sejak ditinggal mati isterinya dan menurut buku catatan hariannya, ia merasa bahwa keluarganya termasuk anak-anaknya tidak menginginkan kehadirannya lagi.
“Hati yang gembira”, kata Amsal, “adalah obat yang manjur”. Bagaimana memiliki hati yang demikian? Zaman dulu sukacita timbul karena hubungan yang baik dan benar dengan Allah (Mazmur 16:9-11, dll) dan karena pengakuan bahwa Tuhan yang menimbulkannya (Mazmur 21:7, 30:13, dll).
Sekarang kita bersukacita karena kasih karunia Allah dalam Yesus (Filipi 4:4), karena sukacita Tuhan Yesus dalam kita (Yohanes 15:11), dan karena sukacita adalah buah Roh Kudus (Galatia 5:22).
Hati yang gembira adalah sikap hati orang beriman karena dia memiliki Allah sebagai Bapanya dalam Yesus. KasihNya akan menyertainya selamanya. Bagaimana dia tidak selalu bersukacita?
Hati yang gembira adalah ciri iman yang hidup.
Bacaan Alkitab
Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.