Isu Selat Muria Akan Terbentuk Lagi, Kembali Menghubungkan Jawa? Berikut Penjelasan Badan Geologi
--
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid memberikan penjelasan.
"Di daerah pesisir Demak kecepatan land subsidence diperkirakan berkisar 5-11 cm/tahun. Beberapa tempat di daerah pesisir memiliki elevasi yang lebih rendah dibanding muka air laut, sehingga bila terjadi banjir rob akan menjorok jauh masuk ke daratan. Meski terjadi penurunan tanah di daerah Demak dan sekitarnya, Selat Muria bukan berarti akan terbentuk kembali dalam waktu dekat. Banjir saat ini yang lama surut, lebih dipengaruhi oleh iklim yakni curah hujan yang tinggi, adanya kerusakan infrastruktur," tegas Wafid.
"Secara teori, Selat Muria mungkin saja terbentuk kembali, yakni apabila terjadi proses geologi yang dahsyat, misalnya terjadinya gempa bumi tektonik berkekuatan sangat besar yang menyebabkan terjadinya amblasan tiba-tiba (graben) dan mencakup areal yang luas," jelas Wafid.
Baca juga: Cek Syarat & Tata Cara Daftar Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Jangan Lewatkan Kesempatan Emas Ini!
Baca juga: Apakah BSI Gangguan Hari Ini 24 Maret 2024, Nasabah Banyak yang Protes Error Terus!
"Beberapa perkiraan faktor dominan kemungkinan akan kembali terbentuknya Selat Muria adalah terjadinya penurunan muka tanah yang besar yang juga disertai kenaikan muka air laut akibat perubahan iklim serta terganggunya pola aliran sungai karena elevasi daratan lebih rendah dibanding muka air laut," pungkas Wafid.
Dampak Kembalinya Selat Muria
Jika Selat Muria benar-benar terbentuk kembali, hal ini akan membawa dampak positif dan negatif. Dampak positifnya antara lain:
Baca juga: Bunda Ela Konten Kreator Makassar Meninggal Karena Apa? Fenny Frans Klarifikasi Sosoknya
- Memperlancar jalur maritim di Jawa
- Meningkatkan potensi ekonomi di wilayah Demak dan sekitarnya
- Menjadi objek wisata sejarah yang menarik