Sunday 24th of November 2024
×

Sejarah Asyura Tragedi Karbala dalam Pandangan Syiah, Menolak Kezaliman Yazid

Sejarah Asyura Tragedi Karbala dalam Pandangan Syiah, Menolak Kezaliman Yazid

--

Tragedi memilukan terjadi. Ali Asghar, bayi enam bulan putra Husain, dihujani panah saat meminta setetes air. Abbas, saudara Husain, gugur mempertahankan sungai Eufrat, sumber air bagi rombongan Husain.

Syahid Husain dan Keluarga

Husain sendiri gugur dengan kepala dipenggal. Tubuhnya dimutilasi dan dilecehkan. Perempuan dan anak-anak keluarga Husain ditawan dan diarak ke Damaskus, ibu kota kekhalifahan Umayyah.

Makna Asyura bagi Syiah

Tragedi Karbala dikenang sebagai hari Asyura. Bagi Syiah, Asyura adalah simbol perjuangan melawan kezaliman, pembelaan terhadap kebenaran, dan kesyahidan Husain yang rela mengorbankan dirinya demi tegaknya Islam.

Baca juga: Bocoran Nonton Drachin Wake Up to Fantasy (2024) Episode 15-16 Sub Indonesia, Ini Tabiat Su Mu Li yang Sesungguhnya

Duka dan Refleksi

Selama bulan Muharram, khususnya pada 10 Muharram, kaum Syiah menggelar peringatan Asyura. Mereka berkabung, membaca syair tentang tragedi Karbala, dan merenungkan hikmah di balik peristiwa tersebut.

Asyura menjadi momen untuk memperkuat keimanan, meneladani keteguhan Husain, dan meneguhkan pentingnya keadilan serta perlawanan terhadap segala bentuk penindasan.

Baca juga: Perdana! Link Nonton Drama The Escape of the Seven: Resurrection Season 2 (2024) Episode 1-2 Sub Indonesia

Pandangan Berbeda

Perlu dicatat, kisah Karbala memiliki perspektif berbeda antara Syiah dan Sunni. Sunni melihat ini sebagai pertikaian politik internal kekhalifahan awal.

Sumber:

UPDATE TERBARU